Brownies
Ikan Lele Lebih Kaya Kalsium & Protein
Balai Besar Penelitian Pengembangan Pengelolaan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Indonesia berhasil mengembangkan kue
brownies dari limbah ikan lele. Inovasi baru ini lebih mengandung nutrisi
dibanding brownies pada umumnya.
Kartika Winta, Pelaksana Balai
Besar Penelitian Pengembangan Pengelolaan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan Indonesia mengatakan, brownies ikan lele ini memiliki nilai tambah
gizi yakni kalsium dan protein. Untuk itulah sangat baik untuk pertumbuhan dan
kesehatan tulang.
“Kalau brownies biasa hanya
mengandung lemak, sedangkan brownies ikan lele mengandung kalsium dan protein,”
ujar Kartika di Pantai Depok Yogyakarta.
Kartika menambahkan, limbah
ikan lele belum banyak diolah menjadi produk bermanfaat. Padahal limbahnya
yakni dari kepala,tulang, daging, sirip, dan kulitnya bisa diolah menjadi
brownies. Bahkan bisa menjadi biskuit kering, dan keripik.
Pengolahan brownies ini
menggunakan teknologi pengolahan nilai tambah produk perikanan. Brownies limbah
ikan lele ini diambil dari kepala ikan. Sebanyak 38 persen limbah ikan lele
digunakan sebagai campurannya. Sementara itu bahan brownies lainnya adalah
tepung, telur, dan bahan pembuat kue lainnya.
Selain untuk kesehatan,
pembuatan brownies ikan lele juga merupakan cara untuk menambah produk
perikanan. “Masih banyak masyarakat yang belum paham tentang mengolah hasil
perikanan. Padahal produk perikanan mempunyai nilai tambah yakni untuk
kesehatan dan ekonomi masyarakat,” tambah Kartika.
Terkait dengan daerah
pengembang brownies ikan lele ini, pemerintah pusat masih memfokuskan di daerah
Yogyakarta, Maninjau, Singkarak, Pacitan, Tulunganggung, dan Boyolali.
Daerah-daerah tersebut adalah daerah yang kaya akan bahan baku ikan lele.
Sementara itu, Menteri
Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo,dalam kunjungannya ke Pantai Depok
Yogyakarta, menjelaskan bahwa produksi ikan lele adalah produksi ikan terbesar
di Indonesia. Selain murah, ikan lele juga mengandung nilai gizi yang baik
dibandingkan daging.
“Ikan lele sudah banyak
dikonsumsi masyarakat, dan perlu dikembangkan menjadi produk lain yang
bermanfaat,”tambahnya. (nationalgeographic)