Sebelumnya saya ucapkan terimakasih pada rekan semua yang sudah mampir
di Blog Mang Ogas, kebetulan dalam postingan kali ini saya mencoba untuk
mengenang masa lalu tentang cara pemijahan lele secara alami (natural spawning), untuk saat ini memang sudah jarang rekan-rekan pembudidaya yang menggunakan teknik ini dikarenakan berbagai macam alasan.
Bagi saya yang memang sebagai pembudidaya pemula sebenarnya teknik Memijahkan Lele Secara Alami ini adalah teknik yang sangat ampuh dibandingkan dengan teknik yang lainnya seperti pemijahan semi alami (induced spawning) dan pemijahan buatan (induced/artificial breeding), untuk pemijahan buatan dan semi alami ini bisa dilakukan dengan cara Penyuntikkan dengan ovaprim, Penyuntikkan dengan hypofisa, Pengambilan Sperma dan lain-lain.
Biarlebihjelasnya tentang cara pemijahan Buatan dan
pemijahan Semi Alami akan saya jelaskan pada postingan berikutnya,
sekarang kita akan membahas dulu Teknik Memijahkan Lele Secara Alami.
Untuk mempersingkat saya dalam mengetik, karena kelamaan ngetik pinggang
jadi pegel he..he..he.. maka kita langsung saja ke pokok pembahasan
tentang Memijahkan lele secara alami. Berikut saya coba uraikan secara
singkat saja beberapa hal tentang teknik ini yang dapat dilakukan pada
lahan yang cukup sempit dan menggunakan sarana prasarana yang sangat
sederhana sekali.
Teknik Pemijahan
1. Menyiapkan Media Pemijahan
- Kolam Pemijahan: Bak yang dipergunakan cukup dengan ukuran 1 x 3 m dengan dalam bak 40 cm. Bak dicuci dengan larutan permangkanat dosis 1 sendok teh dicampur dengan 3 liter air atau 5 gr / m3 air.
- Siapkan Kakaban: Kakaban terbuat dari injuk yang dibingkai dengan bambu, atau menggunakan jaring yang bermata kecil dipotong persegi 4 ngan ukuran 20cm/segi
- Air Pemijahan : Air dalam bak pemijahan diisi setinggi 25-30 cm. Air yang digunakan adalah air yang bersih, usahakan tidak mengandung kaporit dan kandungan oksigen yang baik pula.
2. Menyiapkan Induk Lele
a). Merawat Induk Lele:
Indukan lele yang akan segera dipijahkan harus diberikan pakan yang
cukup baik supaya dapat mengeluarkan benih yang baik. pula, Induk lele
bisa setiap hari diberikan pakan alami atau pelet. Biasanya pemberian
pakan diberikan pagi dan sore dengan dosis 10% dari berat badan induk
tersebut. Bak atau kolam penampungan induk diusahakan dekat dengan bak
tempat pemijahan supaya dalam penangkapan menjadi mudah. Usahakan induk
jantan dan induk betina dipisahkan tenpaynya.
b). Memilih induk lele yang siap dipijahkan
Seleksi induk lele bisa dilakukan dengan melihat
tandapada tubuh lele tersebut, untuk tanda induk betina yang sudah
matang gonad bisa dilihat ciri pisiknya sebagai berikut:
- Perut agak gendut dan tubuh kusam
- pergerakan sedikit lamban dan punya dua lubang kelamin satu lubang telur satu lubang kencing
- Alat kelamin kemerahan dan agak membengkak
3. Cara Memijahkan
- Siapkan bak yang sesuai di atas
- Pasangkan hapa yang halus seusai ukuran bak
- Masukkan ijuk yang sudah dipersiapkan secukupnya
- Masukkan 1 ekor induk betina yang sudah matang gonad pada siang atau sore hari
- Masukkan pula 1 ekor induk jantan menyusul pada sore hari bila betina dimasukan pada pagi hari
- Proses pemijahan biasanya akan terjadi malam hari yang ditandai dengan adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.
- Jangan lupa awasi di saat pertama kejar-kejaran untuk menjaga biar tidak loncat keluar atau beri tutup pada kolam dengan pagar.
- Amati pada pagi hari, setelah telur-telur dilepas dan menempel pada seluruh permukaan kakaban injuk atau jaring.
4. Menetaskan Telur
- Siapkan bak penetasan telur, bersihkan dahulu bak tersebut dengan permangkanat.
- Isi air penetasan setinggi 30cm, angkat kakaban injuk lalu masukan kedalam bak penetasan yang sudah disiapkan.
- Amati telur lele tersebut setelah 24 jam dan telur lele tersebut akan mulai menetas. Telur yang baik akan menetas sampai 35 jam.
- Atau angkat induk betina dan induk jantannya saja dan biarkan telur menetas di bak tersebut.
5. Pemeliharaan Larva
- Setelah telur lele lebih dari 48 jam dan terlihat banyak yang menetas maka kakaban atau injuk diangkat secara perlahan dan hati-hati.
- Perawatan larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya terlihat masih sangat lemah.
- Jangan kasih makan dulu larva ini sampai menunggu kandungan kuning telurnya habis.
- Biasanya kandungan kuning telur habis setelah menetas 7 hari. Untuk berjaga-jaga dan meminimalkan mortalitas yang tinggi pertu kita memasang aerasi.
- Setetah waktu 7 hari, kandungan kuning telur yang ada dalam larva sudah habis, segera untuk diberi pakan tambahan. Pakan tambahan untuk pertamakalinya kita berikan kuning telur bebek atau telur apa saja yang sudah direbur, lalu diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir per 5000-6000 ekor. Untuk pemberian pakan dari cacing rambut dapat kita berikan setelah umur 11 hari.
trimakasih
0 Comments
Posting Komentar